![]() |
image from: www.asianetwork.org |
A Zen Master lived the simplest kind of life in a little hut at the foot of a mountain.
One evening, while he was away, a thief sneaked into the hut only to find there was nothing in it to steal.
The Zen Master returned and found him. “You have come a long way to visit me,” he told the prowler, “and you should not return empty handed. Please take my clothes as a gift.”
The thief was bewildered, but he took the clothes and ran away.
The Master sat naked, watching the moon. “Poor fellow,” he mused, “I wish I could give him this beautiful moon.”
(Nyogen Senzaki & Paul Reps, "Zen Flesh, Zen Bones")
----------------------------------
Quote:
Most people only pursue wealth and status, but in the world how much can one acquire? The stars, the moon, mountains and flowing waters, each flower and blade of grass are all there for you to appreciate.
(Tsai Chih Chung, "The Book of Zen Freedom of The Mind")
Bulan Tak Dapat Dicuri
Seorang guru Zen tinggal di sebuah gubuk di kaki gunung.
Pada suatu malam, ketika dia sedang pergi, seorang pencuri masuk ke gubuknya dan tidak menemukan sesuatupun untuk dicuri.
Saat itu sang guru kembali dan berhadapan dengannya. "Kamu telah jauh-jauh datang mengunjungiku, " katanya, "sebaiknya kamu kembali tidak dengan tangan kosong. Ambillah pakaianku sebagai hadiah."
Pencuri itu bingung. Dia mengambil pakaian itu dan kabur.
Sang guru duduk telanjang sambil memperhatikan bulan. "Pria yang malang," dia merenung, "Andaikan aku dapat memberikan bulan yang indah ini kepadanya."
(Nyogen Senzaki & Paul Reps, "Zen Flesh, Zen Bones")
----------------------------------
Kutipan:
Kebanyakan orang hanya mencari status dan kekayaan, tetapi dalam dunia ini berapa banyak yang bisa diperoleh? Bintang-bintang dan bulan, gunung-gunung dan air mengalir, setiap kuntum bunga dan setiap kelopak rumput, semua ada di sana untuk kamu nikamati.
(Tsai Chih Chung, "Zen Membebaskan Pikiran")
No comments:
Post a Comment