Sunday, January 20, 2013

Teaching the Ultimate


In early times in Japan, bamboo-and-paper lanterns were used with candles inside. A blind man, visiting a friend one night, was offered a lantern to carry home with him.

“I do not need a lantern,” he said. “Darkness or light is all the same to me.”

“I know you do not need a lantern to find your way,” his friend replied, “but if you don’t have one, someone else may run into you. So you must take it.”

The blind man started off with the lantern and before he had walked very far someone ran squarely into him. “Look out where you are going!” he exclaimed to the stranger. “Can’t you see this lantern?”

“Your candle has burned out, brother,” replied the stranger.

(Nyogen Senzaki & Paul Reps, "Zen Flesh, Zen Bones")


------------------

Quote:
Those who make use of the words of others to instruct people can be likened to the blind man. The light of his lantern had gone out long ago, yet he was himself unaware of it.

(Tsai Chih Chung, "The Book of Zen Freedom of The Mind")


Mengajarkan yang Tertinggi


Dulu, di Jepang orang menggunakan lentera dari bambu dan kertas dengan memasangkan lilin di dalamnya. Suatu malam seorang buta yang mengunjungi temannya, ditawari untuk membawa lentera dalam perjalanan pulang.


"Saya tidak memerlukan lentera," katanya. "Gelap ataupun terang sama saja bagiku."

"Ya saya mengerti kamu tidak memerlukan lentera untuk menemukan jalan pulang," kata temannya, "tapi jika kamu tidak membawanya, mungkin orang lain akan menabrakmu. Jadi kamu harus membawanya."

Pria buta itu lalu pulang dengan membawa lentera dan dalam perjalanan seseorang berlari tepat ke arahnya. "Awas, perhatikan langkahmu!" pria buta itu berseru. "Tidakkah kamu melihat lentera ini?

"Lilinmu sudah padam, kawan," jawab orang itu.
(Nyogen Senzaki & Paul Reps, "Zen Flesh, Zen Bones")

------------------

Kutipan:
Orang yang menggunakan kata-kata orang untuk menggurui orang lain adalah seperti orang buta. Lenteranya telah lama padam, tapi ia tidak menyadarinya.

(Tsai Chih Chung, "Zen Membebaskan Pikiran")

No comments:

Post a Comment