Thursday, December 25, 2014

Christ-Buddhamas

image from: www.fordesigner.com

It was Christmas and the foreign monks had decided to celebrate it. They invited some laypeople as well as Ajahn Chah to join them. The laypeople were generally upset and skeptical. 

Why, they asked, were Buddhist celebrating Christmas? 

Ajahn Chah then gave a talk on religion in which he said, "As far as I understand, Christianity teaches people to do good and avoid evil, just as Buddhism does, so what is the problem? However, if people are upset by the idea of celebrating Christmas that can be easily remedied. We won't call it Christmas. Let's call it "Christ-Buddhamas". Anything that inspires us to see what is true and do what is good is proper practice. You may call it any name you like."

(Ajahn Chah, "No Ajahn Chah")

Natal-Buddha

Hari Natal tiba dan para bhikkhu asing memutuskan untuk merayakannya. Mereka mengundang beberapa umat dan juga Ajahn Chah untuk bergabung bersama. Umat-umat tersebut pada umumnya kecewa dan ragu-ragu. 

Mengapa, tanya mereka, umat Buddha merayakan hari Natal? 

Ajahn Chah kemudian berbicara mengenai agama, "Sejauh yang saya mengerti, Kristen mengajarkan orang untuk berbuat baik dan menghindari kejahatan, sama seperti ajaran Buddha, lalu apa masalahnya? Namun, bila orang-orang kecewa dengan ide merayakan Natal, hal ini dapat dengan mudah diatasi. Kami tidak akan menyebutnya sebagai Natal. Mari kita sebut saja dengan "Natal-Buddha". Apapun yang menginspirasi kita untuk melihat apa yang benar dan melakukan hal yang baik adalah latihan yang layak. Anda dapat menyebutnya dengan nama yang Anda suka."

(Ajahn Chah, "No Ajahn Chah")

No comments:

Post a Comment