 |
| image from: www.natureimg.com |
Invoking Buddhas results in good karma, reciting sutras results in a good memory; keeping precepts results in a good rebirth, and making offerings results in future blessings-but no buddha. If you don’t understand by yourself, you’ll have to find a teacher to get to the bottom of life and death. But unless he sees his nature, such a person isn’t a teacher. Even if he can recite the Twelvefold Canon he can’t escape the Wheel of Birth and Death. He suffers in the three realms without hope of release. Long ago, the monk Good Star 21 was able to recite the entire Canon. But he didn’t escape the Wheel, because he didn’t see his nature. If this was the case with Good Star, then people nowadays who recite a few sutras or shastras and think it’s the Dharma are fools. Unless you see your mind, reciting so much prose is useless.
("The Zen Teaching Of Bodhidharma", Red Pine, 1987)
Jika kamu tidak mengerti dirimu sendiri...
Berdoa pada Buddha menghasilkan karma baik, melafal sutra menghasilkan ingatan yang baik, menjaga sila menghasilkan kelahiran kembali yang baik, dan memberikan persembahan menghasilkan kebahagiaan pada masa depan - tetapi tiada buddha. Jika kamu tidak mengerti dirimu sendiri, kamu harus menemukan seorang guru untuk mencapai dasar dari kehidupan dan kematian. Tetapi jika ia tidak melihat sifat alaminya, orang seperti ini bukanlah seorang guru. Bahkan jika ia dapat melafalkan Dua belas lapis Kitab Suci ia tidak dapat melepaskan diri dari Lingkaran Kelahiran dan Kematian. Ia menderita di tiga alam tanpa harapan untuk lepas. Dahulu kala, rahib Bintang Baik 21 mampu melafalkan seluruh isi Kitab Suci. Tetapi ia tidak lolos dari Lingkaran, karena ia tidak melihat sifat alaminya. Jika ini adalah kejadian pada Bintang Baik, maka orang-orang pada masa kini yang melafalkan sedikit sutra atau sastra dan berpikir itu adalah Dhamma adalah bodoh. Jika kamu tidak melihat pikiranmu, melafal begitu banyak puisi adalah sia-sia.
("The Zen Teaching Of Bodhidharma", Red Pine, 1987)
Berdoa pada Buddha menghasilkan karma baik, melafal sutra menghasilkan ingatan yang baik, menjaga sila menghasilkan kelahiran kembali yang baik, dan memberikan persembahan menghasilkan kebahagiaan pada masa depan - tetapi tiada buddha. Jika kamu tidak mengerti dirimu sendiri, kamu harus menemukan seorang guru untuk mencapai dasar dari kehidupan dan kematian. Tetapi jika ia tidak melihat sifat alaminya, orang seperti ini bukanlah seorang guru. Bahkan jika ia dapat melafalkan Dua belas lapis Kitab Suci ia tidak dapat melepaskan diri dari Lingkaran Kelahiran dan Kematian. Ia menderita di tiga alam tanpa harapan untuk lepas. Dahulu kala, rahib Bintang Baik 21 mampu melafalkan seluruh isi Kitab Suci. Tetapi ia tidak lolos dari Lingkaran, karena ia tidak melihat sifat alaminya. Jika ini adalah kejadian pada Bintang Baik, maka orang-orang pada masa kini yang melafalkan sedikit sutra atau sastra dan berpikir itu adalah Dhamma adalah bodoh. Jika kamu tidak melihat pikiranmu, melafal begitu banyak puisi adalah sia-sia.
("The Zen Teaching Of Bodhidharma", Red Pine, 1987)
No comments:
Post a Comment