image from: www.pinterest.com |
Even if you can explain thousands of sutras and shastras, unless you see your own nature yours is the teaching of a mortal, not a Buddha.
The true Way is sublime. It can’t be expressed in language.
Of what use are scriptures?
But someone who sees his own nature finds the Way, even if he can’t read a word. Someone who sees his nature is a Buddha.
And since a Buddha’s body is intrinsically pure and unsullied, and everything he says is an expression of his mind, being basically empty, a buddha can’t be found in words or anywhere in the Twelvefold Canon.
("The Zen Teaching Of Bodhidharma", Red Pine, 1987)
Apa gunanya kitab suci?
Bahkan jika anda dapat menjelaskan beribu-ribu sutra dan sastra, jika anda tidak melihat sifat alami anda maka yang anda katakan adalah ajaran orang biasa, bukan Buddha.
Jalan yang sejati adalah mulia. Jalan itu tidak dapat digambarkan dengan bahasa.
Apa gunanya kitab suci?
Tetapi seseorang yang melihat sifat alaminya sendiri menemukan Jalan, walaupun jika ia tidak dapat membaca satu katapun. Seseorang yang melihat sifat alaminya adalah seorang Buddha.
Dan karena tubuh Buddha pada hakikatnya murni dan tidak bernoda, dan segala sesuatu yang dia katakan adalah ungkapan pikirannya, pada dasarnya kosong, seorang buddha tidak dapat ditemukan dalam kata-kata atau di manapun di dalam Dua Belas Kanon.
("The Zen Teaching Of Bodhidharma", Red Pine, 1987)
No comments:
Post a Comment