Tuesday, November 24, 2015

The Formula

image from: www.bbc.co.uk
The mystic was back from the desert.
“Tell us,” they said, “what God is like.”

But how could he ever tell them what he had experienced in his heart?
Can God be put into words?

He finally gave them a formula — inaccurate, inadequate—in the hope that some
might be tempted to experience it for themselves.

They seized upon the formula. They made it a sacred text. They imposed it on others as a holy belief. They went to great pains to spread it in foreign lands. Some even gave their lives for if.
The mystic was sad. It might have been better if he had said nothing.

(Anthony de Mello SJ, "The Song Of The Bird")


Rumusan

Seorang mistik pulang dari padang gurun.
"Katakanlah, seperti apakah Tuhan itu!" tanya orang-orang mendesak.

Tetapi bagaimana mungkin mengungkapkan dalam kata-kata apa yang dialaminya dalam lubuk hatinya yang paling dalam? Mungkinkah mengungkapkan Yang Maha besar dalam kata-kata manusiawi?

Akhirnya ia memberi mereka sebuah rumusan -- begitu kurang tepat dan serampangan! - dengan harapan bahwa beberapa dari antara mereka mungkin akan tertarik untuk mencari sendiri apa yang dialaminya.

Mereka berpegang kuat pada rumusan itu. Mereka mengangkatnya menjadi naskah suci. Mereka memaksakannya kepada setiap orang sebagai kepercayaan suci. Mereka bersusah-payah menyebarkannya di negeri-negeri asing. Bahkan ada yang mengorbankan nyawanya demi rumusan itu.

Orang mistik itu pun menjadi sedih.
Mungkin lebih baik, seandainya dulu ia tidak pernah berbicara.

(Anthony de Mello SJ, "Burung Berkicau")

No comments:

Post a Comment