image from: www.imgarcade.com |
The story goes that one of the world’s ablest theologians. Thomas Aquinas suddenly stopped writing. When his secretary complained about his unfinished works, Thomas replied: ‘Brother Reginald, some months ago I experienced something of the Absolute, so all I have ever written of God seems to me now to be like straw.’
How could it be otherwise when the scholar becomes a seer?
When the mystic came down from the mountain he was accosted by the atheist who said, sarcastically, “What did you bring us from that garden of delights you were in?”
The mystic replied, “I had every intention of filling my skirt with flowers and giving them to my friends on my return. But while I was there I became so intoxicated with the fragrance of the garden that I let go of the skirt.”
The Zen Masters put it succinctly: “The one who knows, does not say. The one who says, does not know.”
(Anthony de Mello SJ, "The Song Of The Bird")
Thomas Aquinas Berhenti Menulis
Diceritakan bahwa Santo Thomas Aquinas, salah seorang teolog yang paling bijak di dunia, tiba-tiba berhenti menulis menjelang akhir hidupnya. Waktu sekeretarisnya mengeluh bahwa karyanya belumlah selesai, Thomas menjawab: 'Frater Reginald, ketika aku merayakan Misa beberapa bulan yang lalu, aku mengalami Yang Ilahi. Pada hari itu aku sama sekali kehilangan minat untuk menulis. Sebenarnya, semua yang telah kutulis tentang Allah bagiku tampaknya seperti jerami belaka.'
Memang seharusnya demikian jika seorang cendikiawan menjadi seorang mistik.
Ketika seorang mistik turun dari gunung, ia disongsong oleh seorang ateis yang berkata mencemooh: 'Apa yang kaubawa dari taman kebahagiaan yang kau kunjungi?'
Orang mistik itu menjawab: 'Aku sungguh berniat mengisi jubahku dengan bunga-bunga. Dan bila kembali pada kawan-kawanku, aku bermaksud menghadiahi mereka beberapa kuntum bunga. Tetapi ketika aku di sana, keharuman taman itu membuatku mabuk sehingga aku menanggalkan jubahku.'
Para guru Zen mengatakan hal itu lebih padat dan tepat:
'Orang yang tahu, tidak banyak bicara. Orang yang banyak bicara, tidak tahu.'
(Anthony de Mello SJ, "Burung Berkicau")
No comments:
Post a Comment